Jumat, 27 Februari 2015

Mari Berkunjung ke Batang Kapas Pesisir Selatan



Bagi orang yang berasal dari luar Pesisir Selatan atau Sumatera Barat, mungkin ada yang belum mengenal Pesisir Selatan. Mengenal dalam artian tidak hanya pernah mendengar nama Kabupaten Pesisir Selatan, tapi lebih dari itu mempunyai banyak informasi dan tahu lebih jauh, atau bahkan  sudah pernah datang dan tinggal untuk beberapa lama di sana.
Juga bagi orang dari Sumatera Barat, mungkin juga ada yang belum mengenal Kabupaten Pesisir Selatan termasuk Kecamatan Batang Kapas. Mengenal dalam artian juga seperti diatas. Bahkan bagi orang yang berasal dari Pesisir Selatan sendiri, bukan tak mungkin masih ada yang belum pernah lewat, datang atau apalagi tinggal untuk beberapa lama di Kecamatan Batang Kapas.
Tapi bagi siapa yang sudah pernah melakukan perjalanan dari Utara sampai ke Selatan Pesisir Selatan atau sebaliknya, bisa dipastikan sudah pernah melewati Batang Kapas. Karena Kecamatan Batang Kapas bisa dikatakan berada hampir dipertengahan wilayah Pesisir Selatan yang memanjang dengan hanya mempunyai satu jalan utama.
Pesisir Selatan memiliki topografi wilayah berbukit-bukit dengan kondisi permukaan sebagian besar lahan hutan. Merupakan salah satu dari 19 kabupaten / kota di Propinsi Sumatra Barat, dengan luas wilayah 5.749,89 Km2  terletak di bagian selatan Propinsi Sumatra Barat, memanjang dari utara ke selatan dengan panjang garis pantai 234 Km. Sebelah utara berbatasan dengan Kota Padang, sebelah timur dengan Kabupaten Solok, Solok Selatan dan Propinsi Jambi, sebetah selatan dengan Propinsi Bengkulu dan sebelah barat dengan Samudera Indonesia.
Wilayah administrasi pemerintahan terdiri atas 12 kecamatan dengan 76 nagari (tapi mungkin akan mengalami pemekaran mencapai lebih 150 nagari). Jumlah penduduk pada tahun 2008 adalah 433.181 jiwa dimana hampir separohnya masih termasuk penduduk miskin. Sebagian besar penduduk  bergantung pada sektor pertanian tanaman pangan, perikanan dan perdagangan. Sementara sumber daya potensial lainnya adalah pertambangan, perkebunan dan pariwisata.
Sekarang ini sektor perkebunan terutama perkebunan sawit mulai berkembang pesat, yang berlokasi di Kecamatan Pancung Soal, Basa Ampek Balai dan Lunang Silaut. Melibatkan beberapa investor nasional dengan pola perkebunan inti dan plasma. Sebuah industri pengola minyak sawit CPO kini sudah berdiri di Kec. Pancung Soal, dengan kapasitas produksi sebesar 4.000 ton per hari.
Tentang pariwisata, Pesisir Selatan memiliki panorama alam yang cukup cantik dan mempesona. Kawasan Mandeh misalnya, yang oleh pemerintah pusat sudah di masukan dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPNAS) mewakili kawasan barat Indonesia. Tempat wisata potensial lainnya adalah Jembatan Akar, Water Pall Bayang Sani, Cerocok Beach Painan, Bukit Langkisau, Nyiur Melambai serta sejumlah objek wisata sejarah, seperti Pulau Cingkuak (Cengco), Peninggalan Kerajaan Inderapura dan Rumah Gadang Mandeh Rubiah Lunang.
Masih banyak lagi kawasan wisata potensial lainnya yang apabila dikelola secara profesional tentu akan jadi sumber PAD andalan daerah di masa mendatang. Untuk itu pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan membuka diri selebar lebarnya kepada investor yang berminat menanamkan modalnya di daerah ini.
Batang Kapas adalah salah satu dari 12 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan yang terletak hampir dipertengahan, berbatas dengan Kecamatan IV Jurai Painan di sebelah utara dan dengan Kecamatan Sutra di sebelah selatan, dengan kondisi alam yang  tidak jauh beda dengan Pesisir Selatan umumnya. Dengan luas wilayah 359,07 km2 mempunyai jumlah penduduk 30.038 jiwa terdiri dari 14.911 laki-laki dan 15.127 perempuan dengan kepadatan 64 jiwa/km2. Terdiri dari 3 wilayah Kerapatan Adat Nagari yaitu IV Koto Hilir, IV Koto Mudik dan Taluk tapi punya 5 kenagarian sebagai wilayah administrasi pemerintahan, karena IV Koto Hilir telah mengalami pemekaran dengan 2 pemerintahan nagari baru yaitu kenagarian Koto nan Duo IV Koto Hilir dan kenagarian Koto Nan Tigo IV Koto Hilir. Dalam waktu dekat bakal ada lagi pemekaran pemerintahan nagari.
Kerkenaan dengan potensi alam, sebagian wilayah kecamatan Batang Kapas sebelah timur adalah hutan sehingga masyarakat dapat bekebun di bukit dan mengelola hutan kayu jati, kebun kopi, karet, cengkeh, coklat dan gambir. Sebagian penduduk lain memanfaatkan potensi kelautan sebelah barat sebagai nelayan seperti di Teluk Betung, Teluk Kasai Sungai Bungin, dan Muaro Bukit Tambun Tulang. Selain itu sebagian masayarakat Batang Kapas memanfaatkan lahan persawahan dalam sektor pertanian tanaman pangan.
Sektor lain yang belum begitu terkelola sekalipun cukup berpotensi yaitu pariwisata. Beberapa objek wisata potensial yang ada di Batang Kapas adalah Pulau Batu Kereta dan Lubuk Kuali di Teluk Betung, Panorama Bukit Pulai, Pemandian Balon Kapalo Banda Jalamu, Teluk Kasai Sungai Bungin, Pantai Nyiur Melambai, Teluk Tempurung, Pantai Sungai Tawa, dan wisata perkampungan Koto Gunung. Selain itu juga ada wisata budaya yaitu tradisi masyarakat yang disebut Balimau Paga di Anakan dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Itulah Batang Kapas Pesisir Selatan, sebuah kawasan yang penuh potensi untuk dikembangkan dan dinikmati. Dengan mengunjungi, mengagumi dan menikmati dalam rangka mengenal lebih jauh mungkin merupakan langkah awal untuk berbuat sesuatu yang bisa bermanfaat bagi kehidupan selanjutnya. So, mari berkunjung ke Batang Kapas Pesisir Selatan.

1 komentar :

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum wr. wbr