WASHINGTON - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) menegaskan tidak ada pihak yang membuka peluang untuk
mengadopsi opsi pemilihan langsung dengan perbaikan sebagaimana diajukan
partainya.
SBY juga mengaku kecewa lantaran opsi pilkada langsung dengan perbaikan itu ditolak semua fraksi.
"Saya
harus berbicara terus terang di sini, kepada masyarakat Indonesia dalam
dua hari terakhir dengan cara sendiri- sendiri menyimpulkan saya tidak
sungguh-sungguh mendukung pilkada langsung, kemarahan ditimpakan kepada
saya. Saya paham, namun izinkan saya memberikan penjelasan tentang apa
yang sesungguhnya terjadi," kata SBY dalam keterangan pers di Washington
DC, AS, Sabtu (27/9/2014) pagi waktu setempat atau Sabtu malam waktu
Jakarta.
SBY yang menjawab pertanyaan wartawan mengenai
perkembangan terkini situasi dalam negeri itu mengatakan, sejak awal ia
bersama Partai Demokrat mendukung proses pemilihan langsung, namun
tentunya dengan perbaikan untuk menghilangkan potensi politik uang (money politics), penyalahgunaan kekuasaan dan juga konflik horizontal antar masyarakat.
"Setelah
10 tahun memimpin negeri ini mengetahui pilkada langsung yang
dilaksanakan sekarang ini banyak eksesnya termasuk penyalahgunaan uang
dan kewenangan yang akan maju lagi untuk berpolitik praktis," terangnya.
Termasuk
tindakan sewenang-wenang setelah terpilih terhadap pejabat daerah yang
dianggap tidak mendukung saat dulu maju. Menurutnya, banyak ekses
penyimpangan dan penyakit dari sistem langsung ini.
"Saya juga
harus menjaga ini amanah reformasi, rakyat jadi bagian, saya tidak
terima kalau tiba-tiba yang memilih DPRD seperti sekarang," timpal SBY
lagi.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar